UNS Menciptakan Mobil Berbahan dasar Listrik
Patut di kasih jempol untuk para penerus bangsa ini, UNS Menciptakan Mobil Berbahan dasar Listrik pelan tapi pasti mereka selalu inovatif untuk menciptakan mobil berbahan dasar listrik untuk mengimbangi melonjaknya harga BBM. Seolah tak mau kalah dengan
siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), mahasiswa Universitas Sebelas
Maret (UNS) mengembangkan mobil bertenaga listrik.
Mobil ini
sudah dikembangkan sejak setahun terakhir. Mobil yang diklaim ramah
lingkungan, bisa kuat digunakan selama empat jam, dengan kecepatan
maksimal 60 kilometer per jam.
Menurut Dekan Fakultas Teknik UNS Solo Kuncoro Diharjo, cikal bakal mobil listrik itu diawali dari
pembuatan mobil berbahan bakar bioetanol, yang bekerja sama dengan PT
Industri Kereta Api (Inka) Madiun.
“Setelah pembuatan mobil
berbahan bakar bioetanol berhasil, kami lantas mengembangkan dengan
membuat mobil listrik sendiri,” katanya, Minggu (11/3/2012), di sela
pameran industri kreatif di Kampus UNS.
Mobil listrik tersebut
berukuran kecil dan berkapasitas sekitar empat orang, karena merupakan
city car. Bodi mobil memakai bahan komposit yang lebih ringan, ramah
lingkungan, dan lebih kuat.
Bodi tersebut dibuat sendiri di
laboratorium Fakultas Teknik UNS. Namun, saat dipamerkan kemarin, mobil
tersebut belum selesai pengerjaannya. Kursi penumpang belakang belum
terpasang. Meski begitu, banyak pengunjung yang tertarik untuk sekadar
melihat.
Muhammad Himyadi, anggota tim pembuat mobil listrik menambahkan, mobil tersebut memang belum 100 persen rampung.
“Kursi belakang saja belum ada. Masih ada sejumlah perbaikan. Sistem komputerisasi juga belum diuji,” jelasnya.
Mobil
listrik yang diberi nama Semar T alias Sebelas Maret berbasis Teknologi
Elektrik, selama ini memakai sistem manual untuk pengaturan tenaga.
“Tapi
sudah kami pasang sistem komputerisasi untuk mengatur penggunaan
energi,” tutur mahasiswa pasca sarjana Teknik Mesin semester akhir.
Sistem
komputerisasi tersebut fungsinya seperti ECU (electronic control unit)
di sebuah mobil. Mobil yang sekilas mirip Suzuki Karimun mampu berjalan
3-4 jam jika energi listrik penuh. Kecepatan maksimal adalah 60
kilometer per jam. Pengisian listrik pun bisa dilakukan di mana saja.
Rektor
UNS Solo Ravik Karsidi mengatakan, perguruan tinggi memiliki kewajiban
melakukan beragam inovasi sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Satu diantaranya adalah mobil listrik Semar T, yang mengedepankan teknologi ramah lingkungan.
“Jadi,
tidak perlu bingung kalau harga BBM naik. Apa yang kami lakukan ini
hanya sebatas inovasi, belum masuk ke dunia industri,” katanya di
lokasi pameran. (*)
Comments